
Pengertian dan Keutamaan Sholat Dhuha
Sholat dhuha adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang dilakukan pada pagi hari, setelah matahari naik sedikit hingga sebelum masuk waktu dzuhur. Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat ini biasanya berkisar antara pukul 08.00 hingga 11.00. Umat muslim dianjurkan untuk menunaikan sholat dhuha karena memiliki banyak keutamaan.
Salah satu anjuran tentang sholat dhuha terdapat dalam hadits shahih yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan wasiat kepada umatnya untuk melakukan sholat dhuha. Dalam sebuah hadits, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW memberikan pesan tiga hal yang tidak pernah ia tinggalkan hingga akhir hayatnya, salah satunya adalah sholat dhuha.
Keutamaan Sholat Dhuha
Dari berbagai sumber, sholat dhuha memiliki banyak manfaat spiritual dan material. Salah satunya adalah melancarkan rezeki serta menjadi bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Selain itu, sholat dhuha juga bisa menjadi pengganti sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW menjelaskan bahwa setiap gerakan atau ucapan yang dilakukan dengan niat baik dapat dianggap sebagai sedekah.
Beberapa contoh dari hadits tersebut adalah:
- Setiap tasbih adalah sedekah.
- Setiap tahlil adalah sedekah.
- Setiap takbir adalah sedekah.
- Amar makruf (mendorong kebaikan) adalah sedekah.
- Nahi munkar (mencegah keburukan) adalah sedekah.
Dan semuanya itu dapat tercukupi dengan dua rakaat sholat dhuha.
Doa Setelah Sholat Dhuha
Setelah melaksanakan sholat dhuha, baik secara mandiri maupun berjamaah, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa. Berikut beberapa doa yang sering dibaca:
1. Doa Pertama
Lafal: "Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka."
Artinya: Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu.
2. Doa Kedua
Lafal: "Allāhuma in kāna rizqī fis samā’i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba‘īdan fa qarribhu, bi haqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta ‘ibādakas shālihīn."
Artinya: Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang salih.
3. Doa Ketiga
Lafal: "Allāhumma bika ushāwilu, wa bika uhāwilu, wa bika uqātilu."
Artinya: Dengan-Mu, aku menerjang. Dengan-Mu, aku berupaya. Dengan-Mu, aku berjuang.
4. Doa Keempat
Lafal: "Rabbighfir lī, warhamnī, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwābur rahīm."
Artinya: Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah daku. Terimalah tobatku. Sungguh, Kau maha penerima tobat dan maha penyayang.
Doa-doa tersebut dapat dibaca setelah sholat dhuha sebagai bentuk permohonan dan harapan kepada Allah. Dengan mengamalkan sholat dhuha dan membaca doa-doa tersebut, umat muslim diharapkan mendapatkan keberkahan dalam kehidupan mereka.
Post a Comment