Abang Adik Haji Aceh, Nikmat Berhaji di Usia Muda

Abang Adik Haji Aceh, Nikmat Berhaji di Usia Muda

Jamaah Haji Aceh yang Berangkat di Usia Muda

Jamaah haji asal Aceh saat ini sedang dalam proses pemulangan ke Tanah Air. Pada hari Senin, 7 Juli 2025, jamaah haji kloter 10 tiba di Aceh dan masih tersisa dua kloter lagi yang akan segera tiba. Dari pengalaman para jamaah yang telah pulang, banyak hal berharga yang mereka peroleh selama berada di Tanah Suci.

Salah satu contohnya adalah Al Afdhalul Muktabarullah dan adiknya, Munadhilatul Asyi, yang merupakan jamaah haji dari Kabupaten Pidie. Keduanya tergabung dalam kloter 8 tahun 2025. Mereka mendaftar haji ketika masih usia kecil, sehingga dapat menunaikan ibadah haji dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan.

Menurut informasi yang diperoleh, menunaikan ibadah haji di usia muda menjadi impian bagi banyak umat Islam. Karena pada usia muda, jamaah masih memiliki fisik yang kuat dan energi yang cukup untuk menjalani berbagai aktivitas ibadah. Hal ini juga dirasakan oleh Afdhalul dan Muna, yang saat ini berusia 24 dan 21 tahun.

Keduanya berasal dari Teupin Raya, Pidie, dan sudah tiba di Aceh pada Sabtu, 5 Juli 2025. Meskipun suhu di Arab Saudi mencapai di atas 40 derajat Celsius, mereka tetap bisa beradaptasi dengan baik. Mereka bahkan mampu melaksanakan ibadah secara leluasa, termasuk mengunjungi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Sementara banyak jamaah haji lainnya memilih beristirahat dan shalat di hotel pada siang hari agar tetap bugar, Afdhalul dan Muna tetap bersemangat untuk melaksanakan shalat wajib lima waktu di Masjidil Haram. Bahkan, pada hari Jumat, meskipun bus shalawat yang biasanya digunakan sebagai transportasi dihentikan, Afdhalul masih sanggup berjalan sejauh 2 km dari hotel ke Masjidil Haram di tengah cuaca panas.

“Alhamdulillah bisa selalu shalat Jumat di Masjidil Haram,” ujarnya. Adiknya, Muna, juga merasakan pengalaman serupa. Ia memiliki banyak kesempatan untuk melakukan umrah, shalat, dan ziarah. Selain itu, mereka juga sudah mampu menyesuaikan diri dengan makanan di sana.

Afdhalul dan Muna berangkat bersama kedua orang tuanya, Meutiawati dan Jaiki Suswaidi. Saat tiba di Asrama Haji Aceh, keduanya terlihat sangat bugar dan penuh rasa syukur karena bisa berangkat ke Baitullah saat fisik dan tenaga masih kuat.

Mereka bisa berangkat di usia muda karena didaftarkan haji oleh orang tua mereka ketika masih anak-anak. Afdhalul didaftarkan saat berusia 12 tahun atau duduk di kelas 6 MIN, sedangkan adiknya saat didaftarkan haji masih duduk di kelas 3 MIN. Setelah menunggu selama 13 tahun, akhirnya tiba saatnya mereka berangkat ke Tanah Suci.

Saat ini, Afdhalul sudah menjadi tentara di Angkatan Darat, sedangkan Muna tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Kelautan di Universitas Syiah Kuala (USK). Sang Ibu, Meutiawati, mengatakan bahwa ia sengaja mendaftarkan anaknya di usia muda agar bisa berangkat haji bersama-sama.

Pada masa lalu, mendaftar haji tidak dibatasi usia karena berpedoman pada Peraturan Menteri Agama (PMA) No 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler. Namun, pada 27 Mei 2025, Kemenag menerbitkan PMA No 29 Tahun 2015 yang mengatur bahwa salah satu syarat mendaftar haji adalah berusia minimal 12 tahun.

Post a Comment