
Dr Zakir Naik Akan Hadir di Solo dalam Rangka Indonesia Lecture Tour 2025
Acara besar yang menarik perhatian masyarakat akan digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Selasa, 8 Juli 2025. Penceramah ternama asal India, Dr Zakir Naik, akan menyampaikan ceramahnya dalam rangkaian Indonesia Lecture Tour 2025. Acara ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang diselenggarakan di berbagai kota besar di Indonesia.
Ceramah akan diadakan di Edutorium UMS dan dapat dihadiri oleh umum secara gratis tanpa pendaftaran. Gerbang acara akan dibuka mulai pukul 15.00 WIB, sementara rangkaian kegiatan akan berlangsung hingga sekitar tengah malam. Sebelum sesi utama, peserta akan mendapatkan sambutan dan pembukaan, dilanjutkan dengan tausiah dari Fariq Naik, putra dari Dr Zakir Naik. Puncak acara akan diisi oleh ceramah utama dari Dr Zakir Naik sendiri, diikuti dengan sesi tanya jawab langsung dengan peserta.
Profil Singkat Dr Zakir Naik
Dr Zakir Naik adalah salah satu tokoh pendakwah internasional yang dikenal luas, terutama karena pendekatannya yang menggabungkan ilmu agama dengan sains modern. Ia sering menyampaikan ceramah di berbagai negara dengan gaya penyampaian yang lugas dan berbasis pada dalil-dalil keagamaan serta kutipan dari kitab suci agama dunia.
Latar Belakang dan Pendidikan
Dr Zakir Abdul Karim Naik lahir pada 18 Oktober 1965 di Mumbai, India. Ia menempuh pendidikan formal di bidang kedokteran dan meraih gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari University of Mumbai. Namun, sejak tahun 1991, ia memilih untuk meninggalkan profesi dokter dan fokus sepenuhnya pada dakwah Islam.
Karier Dakwah
Zakir Naik dikenal sebagai pendiri Islamic Research Foundation (IRF), sebuah organisasi yang berbasis di Mumbai. Melalui IRF, ia aktif menyebarkan ajaran Islam melalui berbagai media seperti televisi, buku, dan video ceramah. Ia juga mendirikan Peace TV, saluran televisi satelit yang menyiarkan konten dakwah ke berbagai belahan dunia.
Ceramah dan Perbandingan Agama
Ceramah Zakir Naik sering kali berfokus pada perbandingan agama. Ia kerap mengutip Al-Qur’an, Injil, Weda, dan kitab suci lainnya untuk menunjukkan persamaan dan perbedaan ajaran dalam berbagai agama.
Kontroversi
Meskipun memiliki banyak pengikut, terutama di kalangan Muslim konservatif, Zakir Naik juga menjadi figur yang kontroversial. Pemerintah India pernah menuduhnya menyebarkan ujaran kebencian dan melarang aktivitas IRF pada tahun 2016. Zakir kemudian meninggalkan India dan mendapatkan status permanent resident di Malaysia.
Di Malaysia, ia sempat menjadi pembicara dalam sejumlah acara besar dan diterima sebagian kalangan. Namun, pernyataannya yang menyentuh isu sensitif antar-ras dan antar-agama juga sempat memicu polemik. Beberapa negara lain, termasuk Inggris dan Kanada, pernah melarang kedatangannya.
Pengaruh Global
Meskipun dilarang masuk ke beberapa negara, Zakir Naik tetap memiliki basis penggemar yang kuat di dunia Muslim. Ceramah-ceramahnya kerap viral di media sosial dan ditonton jutaan orang di YouTube. Ia juga pernah menerima berbagai penghargaan dari organisasi keagamaan dan pemerintah di negara-negara mayoritas Muslim, termasuk Penghargaan Tokoh Maal Hijrah dari pemerintah Malaysia.
Rangkaian Tur Dakwah di Indonesia
Hingga saat ini, Zakir Naik masih aktif berdakwah melalui platform digital dan undangan ceramah di berbagai negara. Solo menjadi kota kedua dalam rangkaian tur dakwahnya di Indonesia setelah sebelumnya membuka ceramah di Medan. Setelah dari Solo, acara akan berlanjut ke Stadion Gajayana Malang (10 Juli), Lapangan Tritan Bandung (12-13 Juli), dan Ex Hanggar Teras Pancoran Jakarta (18-20 Juli).
Kehadirannya selalu menarik perhatian publik, baik karena pengaruhnya di kalangan umat Muslim maupun karena kontroversi yang melekat pada sosoknya.
Post a Comment