
Pengertian Takbiratul Ihram dalam Shalat
Takbiratul Ihram merupakan salah satu rukun shalat yang penting untuk dilakukan. Dikenal juga dengan istilah takbir yang mengharamkan, karena pada saat itu seseorang dilarang melakukan hal-hal lain selain beribadah. Oleh karenanya, tata cara melaksanakan takbiratul ihram harus diperhatikan agar dapat dilakukan dengan benar dan sesuai dengan ajaran agama.
Bacaan dan Tata Cara Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah ucapan "Allahu Akbar" yang dibaca sebagai awal dari pelaksanaan shalat. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang cara melakukannya:
1. Takbiratul Ihram sebagai Rukun Shalat
Takbiratul ihram termasuk dalam rukun shalat yang harus dilakukan baik oleh imam, makmum, maupun orang yang shalat sendirian. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kunci shalat adalah bersuci, memulainya dengan takbir, dan mengakhirinya dengan salam.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya takbiratul ihram dalam proses shalat.
2. Mengangkat Tangan Saat Takbir
Mengangkat tangan saat membaca takbir hukumnya sunnah, bukan wajib. Menurut Imam Ibnu Utsaimin, mengangkat tangan ketika takbiratul ihram, rukuk, i’tidal, dan bangkit dari tasyahud awal adalah sunnah. Namun, jika tidak dilakukan, shalat tetap sah.
3. Posisi Telapak Tangan Saat Takbir
Saat mengangkat tangan, posisi telapak tangan harus terbuka sempurna, tidak digenggam, dan jari-jari tidak terlalu lebar atau rapat. Telapak tangan dihadapkan ke arah kiblat dan diangkat setinggi pundak atau telinga. Nabi Muhammad SAW biasanya mengangkat tangannya setinggi pundak saat memulai shalat.
4. Cara Mengangkat Tangan Saat Takbir
Ada tiga cara mengangkat tangan saat takbir: - Mengangkat tangan sampai pundak lalu membaca takbir. - Mengangkat tangan sekaligus dengan membaca takbir. - Membaca takbir terlebih dahulu, kemudian mengangkat tangan.
5. Posisi Tubuh Saat Takbir
Takbiratul ihram harus dilakukan dalam posisi tubuh tegak sempurna. Jangan sampai condong ke depan seperti akan rukuk. Syarat sahnya takbiratul ihram adalah dilakukan sambil berdiri bagi yang mampu.
6. Niat dan Takbiratul Ihram
Tidak disyaratkan bahwa niat shalat harus dibarengkan dengan takbiratul ihram. Menurut al-Kasani dan Ibnu Qudamah, boleh mendahulukan niat dari pada takbiratul ihram, selama waktu antara keduanya tidak terlalu lama.
7. Takbiratul Ihram Hanya Dilakukan Sekali
Takbiratul ihram hanya dilakukan sekali, tidak perlu diulang-ulang. Kebiasaan ini sering terjadi karena was-was atau keraguan. Untuk itu, penting untuk memahami bahwa takbiratul ihram cukup dilakukan sekali saja.
8. Suara Saat Membaca Takbir
Bagi orang yang shalat sendirian atau sebagai makmum, suara takbiratul ihram dibaca pelan, hanya terdengar oleh dirinya sendiri. Tidak perlu keras atau nyaring.
Dengan memahami tata cara dan makna dari takbiratul ihram, seseorang dapat menjalankan shalat dengan lebih sempurna dan sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Semoga ilmu ini bermanfaat bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat secara benar.
Post a Comment